Minggu, 25 Agustus 2013

Menanam Dan Merawat Pohon Anggur


1. MENCARI LAHAN
Lahan bisa bertempat di lahan milik ( halaman rumah, kebun masyarakat atau milik perusahaan / lembaga dan lahan negara, dimana kepemilikan dan pengelolaannya dibawah pengawasan pemerintah ). Lahan yang dipilih untuk penanaman harus dijamin tidak akan berubah peruntukannya dalam jangka panjang. Pertumbuhan pohon - pohon apalagi di lahan hutan memerlukan waktu yang panjang ( diatas 10 tahun ) untuk dapat terciptanya ekosistem hutan yang baik dan berfungsi optimal. Jadi pikirkan dengan matang agar penanaman pohon bukan sekedar seremonial.

2. BIBIT YANG TEPAT
Setelah ditemukan lokasi yang cocok, langkah berikutnya adalah memilih jenis bibit yang akan ditanam. Jenis - jenis yang akan ditanam adalah sesuai dengan kondisi lahan, peruntukan dan fungsi bagi lingkungan. Bila ingin lingkungan kita teduh maka pilihlah jenis pohon yang daunnya rindang dan perawakannya besar seperti Trembesi, Flamboyan, Kersen atau Beringin. Pada lahan yang kurang subur, pohon Sengon dan Akasia bisa bertahan hidup.

Bila menginginkan kita bisa menikmati panen buah, maka tanamlah pohon buah - buahan seperti Mangga, Alpukat, Rambutan, Durian, dll. Namun, jangan menanam Durian di tempat dengan lalu lintas yang ramai karena kalau buahnya jatuh bisa membuat orang celaka. Bila untuk jalur hijau pinggiran jalan, carilah jenis pohon yang buahnya kecil - kecil, tidak banyak daun rontok, cepat tumbuh dan bisa juga yang memiliki bunga seperti Angsana, Kersen, Malabar, Bungur, Flamboyan, Asam Jawa dan lain - lain. Ingat tanaman pinggir jalan jangan yang akarnya menonjol ke permukaan tanah karena akan merusak jalan dan membahayakan pengguna jalan.

3. MEMBUAT LUBANG TANAM
Bibit yang sudah dipilih, kini saatnya siap ditanam. Sediakan lubang tanam yang dibuat sehari sebelum penanaman ( sebaiknya ). Langkah ini dilakukan agar suhu udara didalam dan diatas permukaan tanah tempat penanaman stabil sehingga dapat membantu mengurangi stess pada tanaman. Tanaman yang stress akan sulit beradaptasi dengan lingkungan yang baru. Lubang tanam dibuat minimal 20 cm x 20 cm ( sesuai besar bibit ) dengan kedalam 30 cm – 40 cm ( sesuai media dan bentuk akar ). Pada awal penanaman perlu ditambahkan pupuk kandang atau kompos untuk membantu menambah hara atau nutrisi bagi “penghuni baru” bumi.

4. WAKTU MENANAM
Pelaksanaan penanaman hendaknya dilakukan mulai jam 07.00 - 09.00 dan 17.00 – 18.00 ( tergantung Waktu setempat, WIB / WITA / WIT ), karena pada jam - jam tersebut suhu permukaan tanah tidak terlalu tinggi dan stabil sehingga dapat menghindari stres pada bibit tanaman. Apabila tidak memungkinkan menanam pada waktu tersebut dapat dilakukan pada jam yang lain, namun setelah ditanam segeralah membuat naungan untuk menghindari terik matahari yang menerpa bibit yang dapat membakar hijau daun tanaman. Bibit yang terbakar terik matahari menyebabkan klorofil daun tidak dapat melalukan fungsinya dalam proses fotosintesis dan menyebabkan tanaman bisa mati dalam waktu cepat.

5. MENANAM BIBIT POHON
Bibit yang akan ditanam terlebih dahulu dilepaskan dari kantung - kantung media tumbuhnya ( polybag ) kemudian ditanaman bersama media tumbuhnya. Saat melepas polybag perlu tindakan yang hati - hati agar media tumbuhnya tidak rusak, Tanaman ditempatkan pada posisi tegak agar proses pertumbuhan dapat berkembangan dengan baik dan bila perlu disanggah dengan bambu. Lalu tutup lubang tanaman dengan memasukkan tanah galian dan menekan secara perlahan di sekeliling tanaman sampai bibit dapat berdiri dengan baik. Lalu berdoalah agar Tuhan menjaga tanaman kita.

Setelah bibit ditanam sebaiknya diberi ajir / patok penanda atau dipagari. Pemberian ajir bukan hanya menandakan bibit itu ditanam seseorang bukan bibit dari anakan alam. Ajir atau patok yang dipasang pada bibit punya efek psikologis bahwa tanaman itu ekslusif / istimewa / berharga dan masih dalam tahap pemeliharaan awal, perlu banyak perhatian.

6. RAWATLAH DENGAN CINTA
Seperti seorang bayi yang baru lahir, tanpa daya dan kemandirian. Bayi itu coba kita rawat sebentar hingga bisa berbicara dan bisa makan makanan lunak. Kemudian bayi tersebut dilepas di lingkungan dimana makanan harus diusahakan sendiri, minuman harus diraih sendiri dan perlindungan pada tubuh perlu dipenuhi. Bisakah bayi itu bertahan hidup lama tanpa ada yang merenggut dan merawatnya di tempat yang cocok baginya?

Merawat sama pentingnya dengan menanam. Maka setelah menanam hendaknya dilakukan pemeliharaan terhadap gulma, semak, alang - alang, hama, kebakaran, tangan manusia dan gangguan lain agar ruang tumbuh tanaman dapat berkembang dengan baik. Selain itu jangan biarkan tanaman kekurangan gizi. Berilah kebutuhan pokoknya dengan menyiramnya dengan rutin, memberi pupuk yang sesuai dan memberi perhatian dan doa pada bibit - bibit itu. Perawatan bibit pohon bisa dilakukan sampai tanaman berumur 2 tahun. Umumnya pohon diatas umur 2 tahun sudah bisa survival dan hidup mandiri dari alam, namun tetap dijaga dari unsur perusak.

Selamat menanam pohon dan merawatnya dengan cinta!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar